PLN Ajukan Suntikan Dana Negara Rp 3 Triliun Buat “Setrum” Ribuan Desa
PLN Ajukan Suntikan Dana Negara Rp 3 Triliun. PT PLN (Persero) ajukan tambahan modal berbentuk pelibatan modal negara (PMN) sejumlah Rp 3 triliun untuk tahun 2025. Hal tersebut di targetkan akan dipakai untuk mengairi listrik ke beberapa daerah yang masih belum memperoleh strum.
Direktur Khusus PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan faksinya ajukan PMN sejumlah Rp 3 triliun. Yang nanti akan di distribusikan pada pembangunan listrik dusun (lisdes) di daerah 3T (ketinggalan, paling depan, paling luar). Di Indonesia yang di pertimbangkan ongkos pembangunannya lebih mahal di bandingkan untuk melistriki wilayah non-3T.
“Kami ajukan peruntukan PMN untuk program listrik dusun di daerah 3T di 2025 untuk memberikan dukungan sasaran rasio dusun terlistriki 100% tahun 2027,” tutur Darmawan dalam Rapat Dengar Opini (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (10/9/2024).
Detilnya, ia mengutarakan sasaran PMN untuk lisdes tahun 2025 kedepan akan di distribusikan pada 192 kabupaten, 548 kecamatan, 1.092 dusun. Daerah itu di prediksi mempunyai 85.017 pelanggan.
“Ini sasarannya ialah 192 kabupaten, 548 kecamatan, 1.092 dusun, jumlah pelanggan 85 ribu. Kemampuan beberapa di wilayah yang terisolasi kami bangun pembangkit listrik pangkalan surya 19 ribu kWp, selanjutnya jaringan tegangan menengah (JTM) ini 20 ribu volt 2.388 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) 1.692 kms, gardu distribusi 54 ribu kVA,” jelasnya.
Tetapi Di samping itu, Darmawan memaparkan jika sepanjang tahun 2023 lantas sampai tahun 2024 ini, PLN tidak memperoleh peruntukan PMN. Darmawan menjelaskan di tahun 2023-2024 PLN memakai sumber dana intern perusahaan untuk jalankan program lisdes.
“Jika kita saksikan 2023 untuk program lisdes kita peruntukan Rp 4,75 triliun pangkalan pada bujet intern PLN,” terangnya.
“Dan untuk 2024 kami peruntukan bujet intern PLN Rp 1,47 triliun,” sambungnya.
Selanjutnya, Darmawan menjelaskan jika faksinya memperoleh peruntukan PMN dari pemerintahan. Karena itu perusahaan dapat mengirit tambahan beban bunga sejumlah Rp 1,55 triliun dan bantuan ganti rugi sejumlah Rp 1,57 triliun.
Latar Belakang Masalah
Saat ini, masih ada banyak desa di Indonesia yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN. Kendala-kendala seperti biaya infrastruktur yang tinggi dan keterbatasan akses membuat sebagian besar masyarakat pedesaan bergantung pada sumber energi tradisional seperti generator atau lampu minyak tanah. Hal ini tidak hanya menghambat kemajuan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut, tetapi juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat.
Menyadari pentingnya meningkatkan akses listrik di desa-desa terpencil, PLN telah merancang program ekspansi yang ambisius. Dengan memperluas jaringan listrik, di harapkan lebih banyak rumah tangga, bisnis kecil, dan fasilitas umum di desa dapat mengakses listrik yang stabil dan terjangkau. Namun, dana yang di butuhkan untuk merancang dan membangun infrastruktur listrik yang memadai sangatlah besar, dan ini menjadi titik utama yang perlu di atasi.
Proposal PLN: Suntikan Dana Rp 3 Triliun
PLN mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan dana tambahan sebesar Rp 3 triliun. Dana ini akan di gunakan untuk mengakselerasi program ekspansi listrik di wilayah-wilayah terpencil dan desa-desa yang belum terlayani. Dalam proposalnya, PLN menjelaskan bahwa dana tersebut akan di alokasikan untuk:
- Pembangunan Infrastruktur Jaringan: Biaya untuk membangun tiang listrik, kabel, transformator, dan instalasi lainnya yang di perlukan untuk menyambungkan desa-desa terpencil ke jaringan listrik utama.
- Akuisisi Lahan: Pengadaan lahan untuk membangun fasilitas listrik dan mendirikan tiang listrik yang di butuhkan untuk menghubungkan desa-desa ke grid PLN.
- Pendidikan Masyarakat: Dana akan di gunakan untuk pelatihan masyarakat setempat tentang penggunaan listrik yang aman, efisien, dan berkelanjutan.
- Pemeliharaan dan Perawatan: Biaya untuk pemeliharaan rutin dan perbaikan infrastruktur listrik di desa-desa setelah sistem terpasang.
- Pengawasan Proyek: Biaya untuk pengawasan dan manajemen proyek guna memastikan semua tahapan pembangunan sesuai dengan standar keselamatan dan kualitas yang di tetapkan.
Manfaat dari Program Ini
Pengalokasian dana sebesar Rp 3 triliun untuk ekspansi listrik di desa-desa di harapkan akan memberikan banyak manfaat signifikan, antara lain:
- Peningkatan Akses Listrik: Lebih banyak rumah tangga dan bisnis kecil akan dapat mengakses listrik yang andal dan stabil, yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendukung pengembangan ekonomi lokal.
- Reduksi Penggunaan Energi Fosil: Dengan tersedianya listrik yang lebih murah dan lebih mudah diakses, masyarakat di desa-desa cenderung beralih dari bahan bakar fosil seperti minyak tanah atau diesel menjadi listrik, yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
- Peningkatan Kesempatan Kerja: Pembangunan infrastruktur listrik di desa-desa juga akan menciptakan lapangan kerja baru. Dalam pembangunan, pemeliharaan, dan operasi jaringan listrik, memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
- Peningkatan Pendidikan dan Kesehatan: Akses listrik yang memadai memungkinkan sekolah dan fasilitas kesehatan di desa untuk beroperasi lebih efektif. Dengan adanya penerangan, komunikasi, dan peralatan medis yang terjangkau.
- Pengembangan Bisnis Lokal: Ketersediaan listrik yang andal juga akan mendorong pengembangan bisnis kecil dan menengah di desa. Meningkatkan pendapatan lokal dan mengurangi kesenjangan ekonomi antara perkotaan dan pedesaan.