Perusahaan RI Milik Provident dan Saratoga Ini Bikin Pusat Data
Provident dan Saratoga Bikin Pusat Data Bersama Digital Data Centres (BDDC), penyuplai pusat data dalam kota (in-town data centre). Resmikan sarana pusat data Tier IV memiliki 5 MW yaitu JST1 (Jakarta Selatan Timur), yang berada di Jakarta Timur. JST1 adalah pusat data ke-2 yang di sahkan BDDC dalam 2 tahun akhir. Susul JBT1 (Jakarta Barat Tangerang) yang berada di Jakarta Barat.
Presiden Komisaris Bersama Digital Data Centres (BDDC) Setyanto Hantoro menerangkan JST1 sebagai pusat interkonektivitas. Di dukung operator netral dengan lebih dari 100 penyuplai service jaringan dan berbagai ragam jalur. Sarana ini di sokong sambungan langsung ke Indonesia Internet Exchange (IIX), Open-IX (OIXP). Dan transisi internet yang lain secara nasional dan global.
“Kedatangan JST1 akan memberikan dukungan perform yang lebih bagus dan latency lebih rendah. Untuk keperluan data center beragam usaha di Indonesia. Karena jarak yang dekat ke pengguna akhir hasilkan sambungan lebih aman, dengan transmisi jaringan yang lebih tinggi,” tutur Setyanto, Kamis (11/7/2024).
Hasil Survey Federasi Pelaksana Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2024 memperlihatkan jumlah pemakai internet di Indonesia capai 79,5% atau lebih dari 221 juta jiwa dari keseluruhan populasi 278 juta jiwa. Trend positif penetratif internet itu ikut buka kesempatan perkembangan pembangunan berkesinambungan infrastruktur digital di Indonesia, satu di antaranya keperluan data center.
“Di depan, BDDC merencanakan meningkatkan kemampuan sampai 32 MW di lokasi JST dan 30 MW di lokasi JBT. Peluasan ini di harap bisa menggerakkan interkonektivitas buat penuhi keperluan service edge data centre beragam bidang usaha dan rasio usaha dalam negeri dan luar negeri untuk aktivitas operasional setiap hari,” ungkapkan Setyanto.
Baca juga: Perusahaan Tambang Terbesar Dunia Setop Produksi Nikel
Pentingnya Pusat Data
Pusat data adalah fasilitas yang di gunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mendistribusikan data. Dengan meningkatnya adopsi teknologi digital di berbagai sektor seperti e-commerce, fintech, dan layanan cloud, kebutuhan akan pusat data yang andal dan efisien semakin meningkat. Pusat data berfungsi sebagai fondasi bagi berbagai layanan digital, memastikan bahwa data yang di simpan aman, dapat di akses dengan cepat, dan terlindungi dari berbagai ancaman.
Rencana Pembangunan
Provident dan Saratoga telah merencanakan pembangunan pusat data ini dengan skala yang cukup besar. Pusat data ini akan di bangun dengan standar internasional, menggunakan teknologi terbaru untuk memastikan efisiensi energi, keamanan, dan keandalan. Selain itu, pusat data ini juga akan di rancang untuk mendukung perkembangan teknologi. Seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan analisis data besar (big data).
Lokasi dan Infrastruktur
Pemilihan lokasi untuk pusat data ini sangat penting untuk memastikan konektivitas yang optimal dan aksesibilitas yang baik. Meskipun detail lokasi belum diumumkan secara resmi, pusat data ini diperkirakan akan dibangun di kawasan strategis yang memiliki akses mudah ke infrastruktur telekomunikasi utama dan pasokan energi yang stabil. Infrastruktur pendukung seperti jaringan serat optik dan pasokan listrik yang handal akan menjadi faktor kunci dalam operasional pusat data ini.
Manfaat Ekonomi
Pembangunan pusat data ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat ekonomi bagi Indonesia. Pertama, investasi ini akan menciptakan lapangan kerja baru, baik selama fase konstruksi maupun dalam operasionalnya. Kedua, dengan memiliki pusat data yang canggih di dalam negeri, perusahaan-perusahaan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada pusat data luar negeri, yang pada gilirannya akan mengurangi biaya dan risiko terkait dengan transfer data lintas batas.